Friday, October 29, 2010

accu

Jangan Lupakan Terminal

1672perawatan-aki---endro-1.jpgAki yang ditulis accu atau baterai sumber listrik dan gas yang mudah terbakar. Sifat ini yang bikin pabrikan motor menyimpan aki di tempat aman. Karena tempatnya tersembunyi membuat kita malas ngecek. Padahal aki butuh perawatan yang mudah. Tak sesulit mengurus aki-aki, alias orang uzur.

Indikasi aki tekor terlihat dari lampu meredup. Jika pake electric starter, pas tombol dipencet cuma terdengar, cengenges, cengenges! Abis itu, kita cengegesan, malu motor gak mau start.

Perawatan aki standar yaitu ngecek ketinggian cairan. Haram kurang dari batas minimal. Dan jika, ngisi ulang, pake air aki netral yang dikemas dalam botol biru. Isi jangan melebihi batas maksimal.

“Kalo cairan aki kurang, aliran arusnya gak optimum. Dan cepat rusak. Jika berlebih, aki bisa meledak karena gak ada ruang buat melepas uapnya,” urai Syahbani alias Ujang, mekanik ulung Bany Motor Sport di Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat.1673perawatan-aki---endro-2.jpg

Jangan sampai sel aki keburu kering. Biasanya sel aki yang kering kelewat lama akan akan cepat rusak sebelum masa ganti. Ini yang mengharuskan aki harus sering dicek.

Tak kalah penting juga merawat terminal. Tapi bukan terminal bis kota. Ini terminal atau kutub positif dan negatif baterai. Ujang sering nemuin kabel nempel di aki motor pelanggannya sulit dilepas. “Sebabnya, karena ada tumpukan kerak putih. Jika kelamaan, kerak menggerus kutub. Parahnya kerak membuat kutub aki dan elemen kabel saling mengikat,” papar mekanik beranak tiga itu.

Bukan hal sulit unutk mengatasi itu. Bila masih pada taraf kerak putih, bisa digosok sikat kawat. Kalau kerak udah tebal, bantu siram dengan air panas, maka kerak akan luruh.

1674perawatan-aki---endro-3.jpgRada repot kalau kerak udah lekat. Ini kudu dibantu cairan seperti WD40 atau Multicare. “Makanya, biar aki selalu ‘joss’ perhatikan terminalnya. Kutub ini penting karena dia yang mengalirkan arus listrik ke semua komponen kelistrikan,” tegas Ujang lagi.

Jika itu sudah dilakukan, perawatan harian dilakukan dengan rajin manasin mesin tiap hari. Bukan pakai api, tapi dihidupkan dalam kondisi stasioner, minimal 15 menit. Maksudnya, agar pengisian arus ke aki selalu berjalan. Ini penting buat yang doyan menstarter pakai electric-starter.

Terakhir, jika semua sudah dilakukan, pastikan alat pengisian atau kiprok atau regulator masih berfungsi baik. Sebab, jika tidak pengisian aki akan tekor terus. Ujungnya elemen di aki cepat rusak. Dan aki pun benar jadi aki uzur.

TUKARKAN AKI BEKAS

Karena mengandung bahan beracun, sebaiknya jangan sembarangan membuang aki bekas. Menurut Ujang, daripada membuang aki bekas, akan lebih bermanfaat bila melakukan trade-in alias tukar tambah di toko tempat beli aki baru.

Umumnya pedege alias pedagang aki menerima atau membeli aki bekas. Hal ini dimungkinkan karena aki mengandung timbel atau timah yang dapat didaur ulang untuk diproses dan digunakan kembali. Selain menjaga lingkungan, juga bisa beli aki baru dengan harga lebih murah.